Transportasi Modern? Yuk Coba LRT
Hai.. Hai.. Hai...
Kali ini aku mau cerita
pengalaman mencoba transportasi super keren yang pastinya akan membuat hidup
jadi makin hidup. Dengan mengusung konsep transportasi modern yang tak hanya
nyaman, namun juga cepat dan dapat diandalkan. Yap, apalagi kalau bukan LRT (Lintas
Rel Terpadu) Jakarta.
Sekilas Tentang LRT
Proyek LRT Jakarta yang
dibangun oleh JakPro di bawah pengawasan Pemprov DKI, diharapkan dapat
menghubungkan Jakarta dengan kota disekitarnya melalui LRT Jabodebek yang
dibangun oleh PT. Adhi Karya.
Memiliki slogan “Moving
People, Connecting Communities”, LRT Jakarta diharapkan menjadi moda
transportasi yang LINCAH, RAMAH, dan TERPERCAYA.
Dan yang paling menarik lagi, LRT juga sudah terintegrasi lho dengan moda
transportasi lain, seperti MRT (Moda Rel Terpadu) dan BRT (Bus Rapid
Transit). Hal ini pastinya akan membuat perjalanan kita jadi makin cepat ya.
Dimulai dari depo seluas
12 Ha di Pegangsaan Dua, saat ini pembangunan LRT sudah menyelesaikan fase
pertama sepanjang 5,8 KM yang dibagi menjadi 6 stasiun, yaitu Pegangsaan Dua,
Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian,
dan Velodrome. Perjalanan itu dipastikan hanya akan menghabiskan waktu
selaman 13 menit dengan masing-masing 2,5 menit untuk tiap stasiun. Dalam
rencana jangka panjang, LRT Jakarta akan dibangun sepanjang 199 KM dengan 13
koridor.
Yuk intip stasiunnya!
dok. Pribadi - Tap-in stasiun LRT |
Selain menggunakan kartu JakLingko sebagai akses masuk,
penumpang juga bisa menggunakan kartu pembayaran digital yang dikeluarkan oleh
5 bank BUMN lho, seperti eMoney dari Mandiri, Brizzi dari
BRI, Flazz dari BCA, Tapcash dari BNI,
dan JakartaOne dari Bank DKI. Banyaknya pilihan pembayaran
bagi pengguna LRT, diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan
dengan moda transportasi umum. Oiya tarif untuk melakukan perjalanan ini
hanya Rp 5.000 (flat) lho. Sangat terjangkau ‘kan?
Masih
bingung atau kesulitan saat melakukan perjalanan? Tanya saja di Pusat Informasi
ini. Petugasnya ramah koq.
Adanya pintu otomatis ini akan mencegah penumpang atau barang pribadi terjatuh ke area rel. Tentu saja
karena rel bagian dalam mengandung aliran listrik yang sangat tinggi, jadi akan
sangat berbahaya jika pintu ini ditiadakan.
Papan informasi petunjuk
arah maupun kedatangan LRT juga tersedia di tiap stasiun. Dijamin penumpang
enggak akan ketinggalan perjalanan.
Ada hal yang cukup membuat terkejut saat aku tiba di
stasiun LRT, laju eskalatornya terasa lebih cepat dibanding tempat lain pada
umumnya. Saat aku mengonfirmasi hal ini, Aditya Kesuma Negara dari pihak manajemen LRT
membenarkan hal tersebut. Semua ini tentunya bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan kecepatan para penumpang. Dengan ketinggian lokasi
stasiun LRT dan jumlah tangga yang cukup banyak, ketersediaan eskalator cepat
ini benar-benar sangat membantu lho.
Fasilitas di
stasiun LRT juga terbilang lengkap. Pada lantai pertama
terdapat ticket vending
machine, mesin
cek saldo, dan toilet – untuk wanita, pria, dan pengguna kursi roda. Sedangkan musala dan
tempat wudhu terdapat di lantai dua. Oiya, setiap stasiun juga dilengkapi lift,
ya. Makin memudahkan untuk penumpang berkebutuhan khusus dan lansia. Mantap ‘kan?
Lupa isi saldo? Tenang, tiap stasiun LRT juga dilengkapi
mesin tiket koq. Cara penggunaannya sama dengan mesin yang digunakan untuk Commuterline.
Jadi bisa langsung top-up deh.
Setelah
top-up, jangan lupa cek saldo sebelum melanjutkan perjalanan. Posisinya hanya beberapa langkah dari mesin tiket.
Pastikan juga jumlah saldo sudah benar. Jika terdapat masalah, segera laporkan
pada petugas setempat agar dapat langsung ditangani.
Untuk memenuhi standar
keselamatan, tiap stasiun LRT juga dilengkapi dengan informasi Peraturan
Keselamatan, Emergency Evacuation Plan, Tanda Jalur Evakuasi, dan hydrant. LRT juga sudah melakukan enam belas
simulasi pertolongan dalam situasi darurat seperti kebakaran, ancaman bom, mati
listrik, bencana alam, dan lain-lain. Jadi enggak perlu khawatir lagi ‘kan saat
melakukan perjalanan?
Informasi
mengenai jalur evakuasi juga lengkap. Jika terjadi situasi darurat, jangan
panik! Ikuti arahan petugas dan segera menuju titik kumpul evakuasi.
Hydrant dan APAR yang terdapat di stasiun LRT. Keren ‘kan?
Saatnya
mencoba LRT!
Sedikit berbeda dengan Commuterline, kursi prioritas
di LRT berada di sisi kanan dan kiri pintu
masuk, hal
ini tentu saja memudahkan pengguna transportasi umum prioritas untuk
mendapatkan tempat duduk. Sedangkan
tempat untuk pengguna kursi roda berada di tiap sudut train set.
Saat ini LRT memiliki
dua waktu operasional, yaitu pukul 06.00 – 22.00 pada Senin- Jumat dan pukul
07.00 – 23.00 pada akhir pekan atau hari libur. Dengan target mencapai 14.000
penumpang/ hari, LRT berkapasitas 270 penumpang/ train set dalam sekali
perjalanan. Waktu tunggu kedatangan LRT diperkirakan antara 5 – 15 menit,
dengan total perjalanan sebanyak 245 – 282 kali/ hari. Konfigurasi LRV (Light
Rail Vehicle) dapat mencapai empat train set dengan kapasitas hingga
1.080 penumpang. Wow!
Setiap train set LRT juga dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Benar-benar terjamin aman deh naik LRT!
Perbedaan yang cukup terasa saat menggunakan LRT adalah
getaran dalam perjalanan yang sangat halus. Penumpang setia Commuterline pasti
dapat dengan mudah merasakan hal ini.
Fasilitas
Tambahan di Stasiun LRT
Untuk
mengakomodasi kebutuhan semua penumpang, stasiun LRT akan dilengkapi dengan
tiga hal berikut:
- Skybride sebagai sarana integrasi dengan BRT. Saat ini Koridor 2 BRT berintegrasi dengan Stasiun LRT Pulomas, dan Koridor 4 BRT dengan Stasiun LRT Velodrome,
- Halte Kiss & Ride. Suatu bentuk transfer point dengan metode drop-off/ pick up yang diberikan sedikit waktu (tanpa parkir). Titik ini dikhususkan bagi para penumpang yang akan atu telah melakukan perjalanan dengan transportasi online dan atau dengan kendaraan pribadi (pengamanan dan pengelolaan pedestrian sekitar stasiun dilakukan oleh petugas LRT),
- Lokasi Park & Ride. Titik-titik yang diatur oleh manajemen LRT bagi penumpang yang membawa kendaraan pribadi (pengamanan dan pengelolaan pedestrian sekitar stasiun dilakukan oleh petugas LRT).
Dengan banyaknya pilihan moda transportasi umum di
Jakarta dan sekitarnya, pemerintah berharap akan terjadi enam puluh persen
perjalanan dengan transportasi umum pada 2030.
Setelah melihat dan mencoba moda transportasi LRT, bisa
kupastikan jika LRT memang didesain agar ramah untuk semua pengguna.
Keren! Akhirnya biarkan aku menutup cerita ini dengan sebuah
kalimat dari film Toys Story, “Menuju tak terbatas, dan melampauinya!” – Buzz
Lightyear.
Wah.. Makasih infonya. Baru tau kalo rel bagian dalam mengandung aliran listrik. Blom pernah nyobain LRT, semoga bisa naik kapan2
BalasHapusAamiin. Jangan lupa share pengalamannya nanti ya Bu
Hapus