Judul : UKA-UKA The Movie : Nini
Tulang
Rilis : 25 Juli 2019
Genre : Horor Komedi
Sutradara : Ubay Fox
Produser : Ody Mulya
Produksi : Max Pictures
Durasi :
-
Pemain :
Steffi Zamora, Gusti Rayhan, Debo Andryos, Yuriko Angeline, Reza Aditya, Zulfa
Maharani, Ricky Perdana, Toro Margens (alm)
Diangkat dari sebuah acara misteri di TPI (MNCTV)
yang sempat ramai pada sepuluh tahun lalu dengan nama program Gentayangan,
UKA-UKA merupakan segmen uji nyali yang paling ditunggu. Berawal dari penampakan
Kuntilanak pada salah satu penayangannya, pamor Gentayangan pun makin meningkat.
Kini UKA-UKA The Movie hadir sebagai pengobat rindu dari acara misteri yang dulu
dikenal jujur dan tanpa rekayasa.
Sinopsis
Shelly (Steffi Zamora) sangat kesal dengan kelakuan teman-teman kuliahnya
yang begitu sering menonton tayangan misteri UKA-UKA hingga ketakutan. Untuk
membuktikan pada mereka bahwa tayangan acara tersebut merupakan rekayasa yang
tak perlu dipercaya , Shelly akhirnya memutuskan untuk ikut dalam segmen uji
nyali di Alas Moyang.
Sayangnya Shelly yang begitu sombong dan keras kepala malah melanggar kata pantangan
di lokasi uji nyali dan membuatnya terjebak di dunia mistis. Parahnya, tak
pernah ada korban selamat jika terjebak dalam dunia mistis yang menantang mitos
Nini Tulang. Karena merasa bersalah, teman-temannya pun berusaha masuk ke dunia
mistis demi menyelamatkan Shelly.
Pendapatku Setelah Menonton...
Seperti beberapa judul film horor yang telah tayang sebelumnya, UKA-UKA
juga berangkat dari urban legend , yang sayangnya tak terlalu kuat
untuk menjadi ide cerita tunggal. Belum lagi jalan cerita yang digarap kurang
dalam dan serius, membuat film menjadi agak membosankan.
Scene yang saling tak mendukung, tokoh yang kurang berpengaruh, dan karakter yang
kurang meyakinkan, menjadi kelemahan lain dari UKA-UKA. Misalnya pada adegan
pembuka film yang memperlihatkan kesibukan dokter di ruang operasi, dimana seorang
nenek mengamuk dan menolak tindakan amputasi untuk sebelah kakinya yang busuk
dan penuh luka. Meski awalnya dokter berhasil membius sang nenek dan melakukan
tindakan medis, sang nenek tiba-tiba kembali sadar dan mengucapkan sumpah untuk
membunuh semua orang yang ada di ruang operasi. Sayangnya sampai akhir film,
tak ada penjelasan mengenai alasan sang nenek menolak di operasi atau kondisi
para dokter setelahnya.
Scene lain yang juga agak mengganjal adalah saat Shelly dan kawan-kawan berada
di dunia mistis yang digambarkan sebagai goa dengan banyak lorong. Makhluk
halus yang hanya melambai-lambaikan tangan dan teriakan manusia-manusia yang
tersesat menghabiskan durasi yang cukup panjang. Dan ending cerita yang terlalu
instan membuat saya gemas.
Belum lagi karakter Ki Gebleg (Toro Margens) yang ‘enggak guna’. Ia yang
memerankan tokoh orang pintar alias dukun, hanya bermain game online seraya
mengatakan satu kata secara berulang-ulang. Ia bahkan tak punya solusi saat terjadi
sesuatu pada peserta uji nyali. Ada pula Reza (Reza Aditya) yang memerankan
mahasiswa abadi bercelana cutbray yang sering melontarkan celetukan-celetukan
lucu. Pertanyaan saya, mengapa harus : mahasiswa abadi, bercelana cutbray, dan
kocak?
Meski memiliki
banyak kekurangan, UKA-UKA bisa menjadi alternatif tontonan yang cukup
menghibur. Abaikan saja jalan ceritanya dan nikmati bagaimana kekonyolan mereka
bisa membuat tawa.
Tidak ada komentar