Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fungsi Protein dalam Perkembangan Anak



Mengonsumsi susu dengan protein dalam masa pertumbuhan dipercaya membantu tubuh anak untuk tumbuh dan bergerak. Protein merupakan pondasi utama sebagai nutrisi yang menyusun sel-sel tubuh untuk membangun, memelihara, dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Hal itu karena setiap sel otot dan sebagian besar organ tubuh terdiri dari protein.

Protein bukan hanya berperan penting dalam menjaga atau mengganti jaringan tubuh yang rusak, namun juga menjaga saat Si Buah Hati begerak dalam kesehariannya, seperti menggerakkan kaki, berlarian, menggerakkan pari-paru, duduk di kelas, bahkan menjaga dari risiko terkena penyakit.

Peran Protein dalam Tumbuh Kembang Anak

Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, anak pada usia 1-3 tahun rata-rata membutuhkan asupan protein 26 gram per hari dan makin meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia 4-6 tahun, anak membutuhkan 35 gram per hari, dan 49 gram per hari pada anak usia 7-9 tahun. Agar anak tak mengalami gangguan pertumbuhan gangguan kecerdasan atau masalah perilaku, maka Bunda pelu memastikan agar Si Buah Hati tak kekurangan asupan protein.



Yuk simak apa saja ya peran penting bagi perkembangan anak:

1. Protein Mendukung Perkembangan Otak
Pada saat seorang anak dilahirkan, ia memiliki sel-sel otak yang tidak saling terhubung. Ransangan dari lingkungan sekitar yang didapat anak kemudian akan membuka hubungan antar sel tersebut. Pada usia anak menginjak 1-3 tahun, ia akan membentuk 1.000 triliun koneksi di otaknya dan protein menjadi bagian penting dalam pembentukan koneksi ini yang disebut dengan neurotransmitter.

2. Protein Membentuk Sel Otak dan Jaringan Skat
Asupan protein yang cukup pada masa pertumbuhan juga berpengaruh pada perkembangan otak Si Buah Hati dan membuatnya mampu berpikir jernih, berkosentrasi, dan menyerap pembelajaran. Dalam jurnal Behavioral and Brain Functions yang diterbitkan pada Juli 2008, menemukan bahwa anak-anak dengan kekurangan gizi energi protein kronis memiliki IQ yang lebih rendah, hasil tes di sekolah yang lebih rendah, masalah perilaku, memori buruk, dan kekurangan kognitif lain.



3. Protein Mendukung Daya Tahan Tubuh
Tak hanya membantu perkembangan otak, protein juga merupakan salah satu zat gizi yang mendukung fungsi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit. Itulah sebabnya mengonsumsi protein pada saat Si Buah Hati sakit akan membantu mempercepat proses penyembuhan.

Susu Pertumbuhan Salah Satu Sumber Protein

Secara umum, asupan protein bisa didapat dari berbagai jenis makanan baik hewani maupun nabati, seperti daging, keju, yoghurt, ikan, sayuran, dan tentunya susu pertumbuhan anak. Protein hewani disebut dengan “protein lengkap” karena memiliki sembilan asam amino esensial. Sedangkan protein nabati bersumber dari jenis kacang-kacangan dan brokoli, disebut dengan “protein tidak lengkap” karena mereka kekurangan satu atau lebih asam amino esensial.

Ada hal yang cukup luar biasa dari kerjasama antara tubuh dan protein tidak lengkap adalah bahwa tubuh dapat menggabungkan semua protein tidak lengkap yang dikonsumsi oleh Si Buah Hati. Maka untuk mendapatkan semua asam amino esensial yang dibutuhkan, disarankan mengonsumsi makanan yang bervariasi, mulai dari daging merah, ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan susu anak.


Bantu cukupi asupan protein Si Buah Hati dengan menyajikan DANCOW Advanced Excelnutri+, susu pertumbuhan untuk anak usia diatas 1 tahun  yang mengandung protein, kalsium, vitamin (A, D, E, K, C), selenium, zink, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), dan Lactobacillus rhamnosus, serta serat pangan inulin.

Asupan nutirisi yang tercukupi penting untuk memelihara tubuh Si Buah Hati, sehingga ia bisa bebas bereksplorasi. Yuk Bunda, temukan info lengkap seputar pentingnya susu pertumbuhan anak, dan cara memenuhi nutrisi Si Buah Hati di artikel DANCOW Parenting Center.

Posting Komentar untuk "Fungsi Protein dalam Perkembangan Anak"