Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Beli Laptop Bekas dan Standar Pengecekannya

Melanjutkan cerita saya minggu lalu yang memang seneng banget mencari informasi apa saja di internet, termasuk juga informasi yang berhubungan dengan teknologi, sekarang saya mau berbagi pengalaman nih saat membeli laptop bekas alias second. Salah satu alasan saya membeli laptop second adalah saya masih bisa mendapatkan barang bagus dengan harga yang cukup terjangkau di kantong.

Jujur saja ini bukan kali pertama saya membeli barang bekas, sebelumnya saya pernah membeli kamera saku dan 2 unit handphone. Meski awalnya sempat takut ditipu, tapi ternyata saya cukup beruntung karena bertemu dengan penjual yang jujur. Nah berbekal pengalaman dimana kondisi barang yang saya beli masih sangat baik, saya pun memberanikan diri untuk naik level dan membeli barang dengan nilai yang lebih tinggi.

Sebenernya sih seminggu yang lalu saya masih sibuk nyari informasi laptop yang kira-kira cocok, tapi setiap saya mencari di marketplace, semuanya hampir selalu menampilkan daftar laptop dengan layar 14 inchi ke atas yang tentu aja bikin saya malas duluan. Sepanjang sejarah, saya cuma sekali punya laptop berlayar besar dan enggak mau lagi. Sampai akhirnya saya menemukan video ulasan mengenai laptop yang di klaim sebagai laptop terkecil dan terkuat di dunia dan dirilis ASUS pada tahun 2018 lalu.  Karena rasa penasaran, saya mulai menonton semua video yang membahas jajaran ultrabook ini. Sayangnya stok baru untuk laptop seri ini sudah kosong semua, baik di pasar ijo, oren, merah, bahkan biru. Lalu secara random, saya iseng aja nih cari laptop inceran di toko barang bekas, dan hasilnya : ADA!

So, pencarian saya pun berubah dari mencari laptop yang cocok, menjadi tips membeli laptop bekas. Dan dari hasil pencarian itulah saya akhirnya berani mengambil keputusan untuk membeli laptop bekas. Nah buat kamu yang mungkin sedang mempertimbangkan untuk membeli laptop bekas, sebelum menyesal karena salah beli, simak dulu tips beli laptop bekas dan standar pengecekannya berikut, ya:

1. Kenali kebutuhan.
Laptopmu adalah perpanjangan tanganmu, jadi kamu harus tahu dulu nih laptop seperti apa yang kamu butuhkan. Apakah untuk pekerjaan komputasi standar, game, program berbasis grafis, atau bagaimana? Jangan sampai kamu beli laptop cuma buat gaya-gaya padahal itu enggak cocok.

2. Tentukan budget.
Hal ini juga penting banget, ya. Cari tahu tentang kisaran harga produk incaranmu dan tentukan budgetnya.

3. Mulailah berburu.
Kamu bisa menemukan produk incaranmu di lapak seperti Carrousell, OLX, bahkan grup FB. Berikan tawaran terbaikmu untuk produk incaran, dan jika penjual setuju, mereka akan melanjutkan komunikasi via WA.
4. Bertemu di tempat ramai.
Memilih foodcourt sebuah mall sebagai tempat transaksi adalah sebuah keputusan yang bijak. Untuk mengurangi risiko tindak kejahatan, kamu dapat mengajak teman untuk mendampingimu saat transaksi. Tapi saya memilih cara yang lebih unik lagi, nitip uangnya di temen dan memintanya transfer saat barang sudah di tangan heheh

5. Cek kondisi barang.
Nah terkait poin yang terakhir, kamu perlu sedikit meluangkan waktu untuk melakukannya. Enggak lama sih, mungkin sekiar 10-15 menit. Lalu apa saja yang perlu di cek?

a. Cek body
Periksalah body laptop bekas incaranmu. Body yang masih baik, menandakan bahwa pemilik laptop sebelumnya cukup memperhatikan barangnya. Cek apakah semua port masih berfungsi atau tidak, termasuk juga port charger.

b. Hardisk
Kamu perlu mengecek kinerja hardisk laptop bekas incaranmu. Jangan sampai ada badsector. Saya menggunakan https://www.hdsentinel.com/ untuk mengeceknya. Jika semua tercentang hijau, berarti harddisk dalam kondisi aman.

b. Battery
Dalam kondisi penggunaan normal dan dalam suhu lingkungan sekitar (25℃), baterai Li-ion diperkirakan dapat di charge-discharge secara normal selama 300 siklus (atau sekitar satu tahun). Setelah itu kapasitas baterai akan turun hingga 80% dari kapasitas awalnya. Kamu bisa mengeceknya melalui https://sourceforge.net/projects/batt-stat/

Jika kinerja batterry sudah menurun hingga 50%, sebaiknya kamu mengurungkan niat untuk membeli laptop itu. Apalagi jika sudah turun di angka 40%.

c. Cek dead pixel
Untuk mengecek dead pixel, saya membuka file explorer untuk menemukan dead pixel putih, dan menggunakan perintah cmd untuk mengecek dead pixel hitam. Praktis hehehe

d. Cek fungsi keyboard
secara mudah, kamu dapat mencoba mengetik di Ms. Word. Jangan lupa juga untuk mencoba trackpad.

e. Cek kelengkapan produk, seperti dus, buku panduan, pengisi daya, dan aksesoris.

Nah setelah semua tips beli laptop bekas beserta standar pengecekannya di atas sudah kamu lakukan, kamu baru bisa melanjutkan transaksi ke tahap pembayaran dan laptop incaranmu pun siap dibawa pulang.

Kalau kamu punya pengalaman enggak beli laptop atau barang bekas lainnya? Coba dong ceritain di kolom komentar *_^

Posting Komentar untuk "Tips Beli Laptop Bekas dan Standar Pengecekannya"