Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mutasi BPJS Kesehatan dari Perusahaan ke Mandiri



Setelah lebih dari 2 tahun resign dan tutup fasilitas BPJS Kesehatan yang dibayarkan oleh kantor, akhirnya Senin (23/12) lalu saya memutuskan untuk kembali mengaktifkan layanan BPJS Kesehatan secara mandiri (mutasi). Mumpung cuti bersama hehehe..

Meski KTP saya masih bersatus sebagai warga Jakarta, namun karena saat ini saya tinggal di Depok maka saya mengurus BPJS Kesehatan di kantor pelayanan wilayah Depok alias yang terdekat dari tempat tinggal. Kalau kamu enggak tahu, lokasinya enggak jauh dari Polres Depok ya.

Sebenernya mamake udah berkali-kali minta saya untuk mengaktifkan layanan tapi dasarnya males jalan dan banyak alasan jadi selalu saya jawab “iya, ntar, gampang” (huhuhu maap mamake). Dan satu-satunya alasan kenapa saya akhirnya mau kembali mengaktifkan layanan BJPS Kesehatan adalah untuk merawat kesehatan gigi uwuwu




Dibanding puskesmas, saya lebih menyarankan untuk melakukan perawatan gigi di rumah sakit. Dengan perbandingan jumlah pasien yang lebih sedikit, tentunya dokter di rumah sakit dapat lebih teliti dalam melakukan perawatan. Sekadar info aja, dulu saya pernah sakit gigi walau tak terlalu menganggu. Dari dokter saya kemudian mendapat informasi bahwa ada saraf gigi saya yang rusak. Padahal sebelumnya saya sudah pergi ke puskesmas dengan membawa keluhan yang sama,  namun dokter di sana hanya memberi resep obat. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa pelayanan dokter di puskesmas enggak bagus lho ya, tapi jika bisa memilih saya lebih menyarankan untuk melakukan perawatan gigi di rumah sakit saja.

Pemerintah dan BPJS Kesehatan terus berbenah diri, hal ini berakibat adanya beberapa perubahan peraturan untuk mengaktifkan layanan mereka, baik bagi peserta baru maupun peserta lama. Nah biar kamu enggak salah dan jadi bolak-balik ke kantor BPJS Kesehatan karena ketinggalan dokumen, simak yuk penjelasanku berikut ini.

Mutasi BPJS Kesehatan Perusahaan ke Mandiri

 1. 1 lembar fotokopi KK dan identias diri seperti KTP/ SIM;
 2. lembar fotokopi buku tabungan (Mandiri/ BCA/ BNI/ BRI);
 3. lembar materai Rp 6.000. Semua peserta layanan BPJS Kesehatan kini diwajibkan menggunakan fasilitas debet langsung dari rekening, jadi enggak ada alasan lagi buat nunggak pembayaran.

Alur pendaftaran layanan BPJS Kesehatan :

Isi formulir dan antri untuk mendapat tiket. Proses ini mungkin memakan waktu 30 – 45 menit, bersabalah. Ada satu trik supaya kamu enggak terlalu lama menunggu, yaitu segera antri untuk ambil tiket dan isi formulir setelahnya hehehe

Simpan tiket dan menunggu. Proses ini memakan waktu sekitar 1 – 3 jam sampai kamu mendapat giliran ke meja pelayanan.

Note : Dokumen asli boleh dibawa untuk berjaga-jaga siapa tahu diperlukan oleh petugas. Saya sendiri tak diminta menyerahkan dokumen asli sama sekali. Tak perlu juga membawa paklaring jika status kepesertaan kamu di BPJS Kesehatan memang benar-benar sudah non aktif.
Ambil formulir pendaftaran di depan pintu masuk kantor BPJS Kesehatan. Di sini kamu akan dilayani oleh seorang petugas BPJS Kesehatan atau security, tanyalah jika masih merasa belum mengerti atau sekadar memastikan mengenai syarat dokumen yang perlu dibawa.





Note : Pastikan kamu datang ke kantor layanan yang tepat, ya. Jika kamu ingin mengurus pencairan JHT, maka datanglah ke kantor BPJS Ketenagakerjaan.

Oiya, jika diperlukan kamu juga bisa sekalian ganti faskes lho saat di meja pelayanan. Jadi enggak perlu ambil formulir baru lagi. Terakhir petugas menginfokan untuk mengunduh aplikai mobile JKN agar saya dapat meminta pengiriman kartu BPJS yang baru.

Itu dia ceritaku mengaktifkan kembali layanan BPJS Kesehatan Depok, kalau kamu masih punya layanan BPJS Kesehatan yang aktif enggak? Ceritain di kolom komentar ya...

2 komentar untuk "Mutasi BPJS Kesehatan dari Perusahaan ke Mandiri"

  1. Krn aku msh kerja, BPJS msh dibayarin kantor. Tp pertengahan tahun ini aku plan resign sih mba. Dan pengennya BPJS ini ttp aku bayar nantinya. Infonya berguna banget utk aku ngurusin perpindahannya ntr dr BPJS kantor ke pribadi :). Walopun selama ini ga prnh pake, Krn asuransi kantorku jauh LBH bgs, tp setelah resign, penting sih utk tetep punya BPJS ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mba.. saya juga jarang pakai kecuali utk perawatan gigi hehhe.. makasih ya sudah mampir

      Hapus