Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tokyo Ghoul 'S' : Masihkah Perlu Memiliki Sahabat?




Siapa yang ngikutin seri anime Tokyo Ghoul?

Yes, setelah merilis live action pertamanya pada 2017 lalu, kini Ken Kaneki kembali beraksi dalam live action kedua berjudul Tokyo Ghoul 'S'. Seperti apa kisahnya? Langsung aja baca sinopsisnya di bawah.

Sinopsis 

Ken Kaneki, seorang mahasiswa yang hidup sebagai setengah ghoul dan manusia, bersembunyi dengan tinggal di sebuah kedai kopi bernama Anteiku. Ia harus berlatih bertarung bersama Touka, seorang gadis ghoul, demi menyelamatkan dirinya dari kejaran tim CCG (Commission of Counter Ghoul : Komisi Pemberantasan Ghoul) ataupun serangan ghoul lainnya.

Hingga suatu hari seorang bernama Tsukiyama datang dan mengajak Ken untuk berteman. Ia bermaksud mengundang Ken untuk datang ke restoran favoritnya, Gourmet. Touka sudah memperingatkan Ken untuk menjauhi Tsukiyama, namun sifat Ken yang polos justru membuatnya menyetujui undangan teman barunya itu.


sumber : www.lilithia.net

Sesampainya di Gourmet, Tsukiyama malah menjebak Ken yang membuatnya hampir mati. Beruntung ia berhasil melarikan diri setelah kedatangan CCG. Beberapa hari setelah kondisi mulai tenang, Ken bertemu dengan Nishiki yang sedang dipukuli. Ken kemudian mengantarkan Nishiki pulang dan ia cukup terkejut saat mendapati Kimi, kekasih Nishiki yang menyambutnya adalah seorang manusia.

Melihat kondisi Nishiko yang sangat lemah, Ken menawarkan Kimi untuk mengambil daging manusia di kedai tempat tinggalnya. Tak disangka, Tsukiyama malah menculik Kimi untuk mendapatkan Ken kembali. Touka berkata bahwa keberadaan manusia yang mengetahui lokasi persembunyian mereka akan sangat membahayakan. Ia meminta Ken melupakan Kimi dan membiarkannya mati.

sumber : collider.com

Ken sangat ingin hidup, namun ia juga tak ingin seorang tak bersalah terpaksa kehilangan nyawa hanya karena ketakutannya dalam menghadapi sebuah tantangan.

Pendapatku setelah menonton...

Melanjutkan kisah tentang Ken Kaneki yang telah menjadi mahasiswa dengan menyembunyikan identitasnya sebagai separuh ghoul dan manusia, Tokyo Ghoul ‘S’ menjanjikan banyak aksi sekaligus efek visual.

sumber :  travelmaker.id

Ide cerita Tsukiyama yang begitu ngotot memangsa Ken karena aroma tubuhnya yang tak biasa, mengingatkan saya akan seri Twilight dan aksi kejar-buru Bella Swan. Namun saya merasa bahwa irama pertarungan antar ghoul di film ini agak lamban, seperti ada jeda tunggu akan gerak yang akan diambil oleh lawan. Berbeda sekali dengan scene saat Nishiko dipukuli orang di jalan.

Jujur saja, saya sempat mual membayangkan ghoul menyantap makanan hasil olah daging manusia. Lengkap dengan saus lengket merah gelap, atau cairan kental sewarna sama yang diminum serupa anggur. Bhuh, saya butuh udara segar!

sumber : shochikufilms.com
Secara metafora Tokyo Ghoul ‘S’ seolah menawarkan sebuah cerita tentang pertarungan bertahan hidup antar manusia, yang sering kali terasa lebih kejam melebihi monster. Namun persahabatan antar manusia dan ghoul yang dikisahkan di film ini, juga mengingatkan kita bahwa masih ada banyak sekali orang baik yang senantiasa bersedia menolong. Manis sekali, bukan?


Judul                  : Tokyo Ghoul ‘S’
Rilis                   : 11 Desember 2019
Sutradara           : Takuya Kawasaki, kazuhiko Hiramaki
Produser            : Tomohiro Nagae, Daisuke Fukushima, Jun Takahashi
Produksi            : Geek Sight
Distributor         : Shochiku
Genre                 : Action, sci-Fi, Based on a Comic
Durasi                : 101 menit
Pemain              : Masataka Kubota, Shota Matsuda, Maika Yamamoto, Shunya Shiraishi, Mai Kiryu, Nana Mori, Kunio Murai, Kai Ogasawara, Nobuyuki Suzuki, Hiyori Sakurada, Kang Ji-Young, Maggy, Dankan

27 komentar untuk "Tokyo Ghoul 'S' : Masihkah Perlu Memiliki Sahabat?"

  1. Saya tuh sbrnya suka film jepang genre horor. Baca artikel ini, ternyata selain horor, film ini menarik juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. horornya pake berantem-berantem. tapi banyak darah bikin jijik hahaha

      Hapus
  2. Banyaknya Efek visual yang diterapkan pasa film tokyo ghoul ini menambah perjalanan film menjadi makin menarik untuk di tonton.

    BalasHapus
  3. Saya kok jarang banget lihat poster film Jepang di bioskop ya? Apa saya kurang Ghoul? He he .. Fil action Jepang yang saya tahu cuma Ultraman sama Power Rangers doang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohh klo Asia adanya di CGV dan Cinemaxx saja hehehe

      Hapus
  4. Baru tau ada film ini... terakhir nonton tokyo love story.... eh...

    Ini ngomongin ghoul... mahluk apa itu ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ampun itu tahun berapaaaa? hahahaha

      Ghoul itu semacam iblis pemakan manusia

      Hapus
  5. Duh,kenapa saya malah membayangkan film "let's fight ghost"

    Hahaha. eh kadang2 emang asik sih liat film horor2 ginian. Asal gak pocong sih aku enjoy.

    BalasHapus
  6. Menarik nih kayaknya filmnya, tapi aku gak ngikutin ceritanya Tokyo Ghoul. Kira-kira, kalau aku belum nonton yang pertama, bakal nyambung gak nonton yang ini? Menarik sih sepertinya ceritanya, membayangkan gimana aksi pertarungan antar Ghoul

    BalasHapus
    Balasan
    1. nyambung-nyambung aja koq. Saya aja udah lupa sam acerita yang pertama heheeh

      Hapus
  7. Menarik menyeksamai perwujudan anime dan manga kedalam wujud live-action. Salah satu yang cukup menyita perhatian ya Tokyo Ghoul ini. Sayangnya saya belum kesampaian nonton sejak yang pertama. Jadi tambah pengin nonton setelah baca ulasan disini.

    BalasHapus
  8. Waaaah senangnyaaaa. Saya masih koleksi itu lebih dari 500 keping dvd dorama Jepang, judulnya ratusan. Rajin nonton dorama sejak 2005. Mulai 2014 setelah menikah langsung stop dan sibuk hal lain. Favorit saya Takuya Kimura, Yamapi, Jin Akanishi, Hiroki Narimiya. Trus aktrisnya Horikita Maki foreverrrrr. Semua filmnya saya punya. Duuuh makasih mba, bikin saya nostalgia dan pengen nonton lagi dorama2 lawas.
    Saya pun tertarik nonton film Tokyo Ghoul ini. Sama asiknya sepertinya dengan Death Note series yaaa. Kereeen ulasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aihhh Mba Muthi keren banget! Saya juga suka seri Death Note

      Hapus
  9. Film Jepang emang ciamik nih cara penyutradaraannya...jalan ceritanya penuh imajinasi tinggi...salut sama pembuat ceritanya...sebagai penonton jadi suka terbawa suasana kalo lagi nonton ..keren pokoknya..

    BalasHapus
  10. Mbak, maaf ghoul itu makhluk apa? sejenis vampire kah?

    Saya jarang banget nonton film, baca review ini kok jadi penasaran, makhluk apakah ghoul itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dibilang vampir atau iblis, tapi mereka makan daging manusia. Kalau vampire kan hanya minum darahnya saja

      Hapus
  11. Duh, kok rada horror yaa ada bagian makan daging manusianya si ghoulnya. Aku sekarang mulai males banget nonton film horror or slasher yang berdarah-darah. Asli deh, kita nonton kan pengen bahagia yaa, kenapa harus ada genre horor sih :( etapi ganteng yang mainnya ya kak jadi tergoda nonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. aduh mba fokus fokus heheheh.. bikin mual emang. Untung ga sambil makan

      Hapus
  12. Genrenya apa nin Mba Endah.. Action Horror kah sy gak tau banyak sih film² anime Jepang. Familiarnya sm gambar animenya krn anak sy pinter bikin. Beda aliran kayaknya kita ya mbak,, kl sy sukanya drakor yg rom-com biar bs ketawa/i. Coz setiap hr kerjaannya pasang tampang serius terus..nice review,, Mbak

    BalasHapus
  13. Sahabat itu, kalau di film aksi, adalah musuh abadi. Agar seru, musuh harus sangat tahu tentang tokoh utama. Perlu nggak sih? tetap perlu,lah. Hehehe

    Baca bagian santapan ghoul, aduh, jadi mual. Barusan maem kue lapis, eman kalau keluar. Hihihihi

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Aku gak pernah nonton film Jepang nih tapi ini bagus sepertinya yah tentang kehidupan juga. Boleh juga nanti ditonton apalagi jadi referensi soal persahabatan kan.

    BalasHapus
  16. Saya sudah nonton versi animenya, tapi kalau live action belum sih, sepertinya menarik walaupun pasti banyak scene dan bagian cerita yang dipotong karena harus dipadatkan durasinya

    BalasHapus
  17. Ini the film horor? Dulu zaman SMP demen nonton film horor. Kenapa sekarang aku takut yaa...Maunya film action aja deh atau detektif gitu. Baca reviewnya antara menarik dan takut...haha...

    BalasHapus
  18. Agak kayak horror gitu ya Mbak filmnya? Tapi bikin penasaran, seru biasanya klo ada pertemanan antara manusia (kimi dan pacarnya) dan hantu gitu agar seru. Semacam Drakor Black itu.

    BalasHapus