Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

1917 : Misi untuk Hentikan Perang Dunia I

ngobrolin 1917

Yeay balik lagi sama #revieworangawam yang kali ini bakal ngobrolin film 1917. Saya deg-deg-an banget nunggu undangan screening film ini dan waktu akhirnya dapat, sumpah seneng banget. Screening film digelar pada Jumat 17 Januari 2020 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Uniknya jam tayang yang tertera pada tiket masuk ditulis 19:17. Lucu ya? heheh

ngobrolin 1917

Saya bener-bener udah ngiler jalan cerita film ini dari pertama kali nonton trailernya akhir 2019 kemarin. Meski jujur aja sebenernya saya enggak terlalu suka film bertema perang, tapi ternyata banyak banget hal yang justru bikin saya jatuh cinta sama 1917. Tanpa berlama-lama yuk kita simak ulasannya.

Sinopsis

Kopral Blake ((Dean-Charles Chapman) dan Kopral Schofield (George MacKay) merupakan dua orang tentara Kerajaan Inggris yang pada puncak Perang Dunia I mendapat misi dari Jendral Erinmore (Colin Firth), untuk menyampaikan surat pada Kolonel Mackenzie (Benedict Cumberbatch). Surat tersebut berisi pesan agar Mackenzie menghentikan rencana serangan pada wilayah kekuasaan tentara Jerman di Perancis Utara, yang sebelumnya ia perkirakan telah mundur dalam operasi Alberich.

ngobrolin 1917


Setelah jalur komunikasi tentara Inggris Raya diputus oleh tentara Jerman, maka satu-satunya cara untuk menyampaikan pesan tersebut adalah dengan bertemu Mackenzie secara langsung. Kopral Schofield dan Kopral Blake harus menghentikan serangan yang mengancam satu batalion tentara Inggris Raya  atau sekitar  1.600 tentara, agar tak tewas secara sia-sia, termasuk kakak Kopral Blake, Letnan Blake.

ngobrolin 1917


Mereka harus menempuh perjalanan sekitar 8 jam melewati wilayah musuh yang sayangnya terdapat begitu banyak perangkap yang ditinggalkan oleh tentara Jerman. Kopral Schofield dan Kopral Blake sadar betul bahwa ini adalah misi yang terlihat hampir mustahil, dan mereka hanya punya satu kesempatan untuk tetap selamat agar bisa menyampaikan pesan yang akan dapat menghentikan perang.

Pendapatku setelah menonton


Film berdurasi 117 menit ini buat saya bahwa Sam Mendes berhasil membawa ketegangan dalam film yang diambil secara one shot ini. Setting tempat digambarkan amat natural dengan tanah becek dan mayat yang bergelimpangan di hampir seluruh tempat, hal ini tentunya makin menebalkan aura menyesakan sebuah situasi perang.

ngobrolin 1917


Meski berlatar Perang Dunia I, 1917 tak dipenuhi oleh hujan peluru atau suara gelegar jatuhnya bom. Ia justru lebih menonjolkan situasi perang dari sudut pandang para prajurit. Bagaimana seorang prajurit amat perlu bersusah payah untuk berusaha didengar tentang pesan yang harus ia sampaikan, dan hampir saja masih diabaikan.

Film yang sangat ditunggu peluncurannya sejak akhir tahun 2019 ini akan tayang serempak pada 22 Januari 2020. Sedang tentu saja sneak previewnya sudah di buka sejak 18 Januari 2020 kemarin. 1917 digadang-gadang akan memenangkan Oscar setelah berhasil menggondol piala sebagai Film Drama dan Sutradara Terbaik pada ajang Golden Globe Award.

Meski banyak yang meragukan keabsahan jalan cerita dari 1917 yang berangkat dari penuturan Alfred Mendes, yang juga merupakan kakek dari sang sutradara, namun film ini masuk cukup banyak memetik review positif. Seperti yang saya lihat pada website Rotten Tomatoes yang berhasil mencetak angka 90% dari 354 ulasan. Jadi, sudah masukan film ini dalam daftar film wajib nontonmu?

Judul : 1917
Rilis :  22 Januari 2020
Sutradara : Sam Mendes
Produser : Pippa Harris, Callum McDougall, Sam Mendes, Brian Oliver, Jayn-Ann Tenggren
Produksi : New Republic Pictures, Reliance Entertainment, Neal Street Productions, Amblin Partners
Distributor : Universal Studios
Genre : Drama
Durasi : 117 menit
Pemeran         : George MacKay, Dean-Charles Chapman, Mark Strong, Andrew Scott, Richard Madden, Colin Firth, Benedict Cumberbatch, Claire Duburcq


1 komentar untuk "1917 : Misi untuk Hentikan Perang Dunia I"

  1. wah boleh juga nich cerita filmnya, bisa nonton nanti kalau udah rilis

    BalasHapus