Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deg-degan, Ini Ceritaku Saat Rapid Test


Sudah sekitar tiga bulan saya menjalani Work From Home (WFH) secara bergantian sejak April 2020 sebagai mitigasi pandemi COVID-19. Tak hanya itu, pengecekan suhu tubuh dengan termometer tembak di pos security dan penyebaran hand sanitizer di lorong dan beberapa ruang kantor juga turut dilakukan.

Jujur saja penyebaran COVID-19 yang cukup masif membuat kami merasa khawatir. Betapa tidak, meningkatnya jumlah pasien dan terduga COVID-19 secara cepat juga membawa dampak pada perekonomian di banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Banyak tempat usaha yang terpaksa merumahkan karyawannya tanpa menerima gaji, bahkan tak sedikit yang akhirnya harus kehilangan pekerjaan mereka.

Pada perkembangannya, WHO mengeluarkan pernyataan bahwa penyebaran virus COVID-19 ternyata dapat ditekan dengan gaya hidup sehat seperti olah raga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Temenku deg-degan banget

Sebagai salah satu bentuk upaya mitigasi penyebaran COVID-19, kantor tempat saya bekerja menggelar rapid test yang beruntungnya dilakukan secara gratis. Jujur saja saya sempat saja deg-deg-an dengan hasil yang diperoleh, secara saya masih menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas jadi risiko terpapar tentu saja masih ada.

Rapid test dijadwalkan dibagi dalam tiga gelombang dimana masing-masing gelombang akan diikuti oleh dua puluh pegawai. Saya yang awalnya mendapat jawal pada Senin, 20 April 2020 akhirnya melakukan tes pada Kamis, 16 April 2020 karena ternyata tes tersebut hanya memakan waktu beberapa detik saja hingga diketahui hasilnya. Ternyata bukan saya aja yang takut, tapi salah satu temen kantor juga! Sampe tutup mata gitu xixixi 

Alhamdulillah negatif, Gaess

Siapa aja sih yang membutuhkan rapid test ?

Rapid test direkomendasikan untuk:
  • Orang tanpa gejala (OTG), terutama yang mempunyai pernah melakukan kontak minimal 7 hari dengan pasien positif COVID-19 atau memiliki risiko tertular dari penderita. Misalnya, petugas kesehatan.
  • Orang dalam pemantauan (ODP)
  • Pasien dalam pengawasan (PDP)
  • Orang yang melakukan kontak dengan banyak orang, seperti polisi, tentara, sopir kendaraan umum, petugas bandara, kurir, pejabat publik, pengemudi ojek online, dan sebagainya.

Bagaimana gambaran dari hasil rapid test?

  • Hasil deteksi antibodi reaktif (positif)
Hasil deteksi antibodi dikatakan reaktif apabila salah satu atau kedua antibodi IgM atau IgG menunjukkan hasil reaktif. Tapi kamu enggak perlu panik, pasalnya antibodi yang diperiksa pada rapid test ini bisa saja muncul karena virus corona jenis lain dan bukan Covid-19. Mintalah rekomdasi dokter untuk melakukan swab test atau PCR Untuk memastikannya.
  • Hasil deteksi antibodi nonreaktif (negatif)
Hasil deteksi antibodi dikatakan nonreaktif bila kedua antibodi IgG dan IgM menunjukkan hasil nonreaktif. Artinya pemeriksaan rapid test corona perlu diulang sekali lagi pada 7-10 hari kemudian dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah meski merasa sehat.
  • Hasil negatif palsu
Hasil tes dapat menunjukkan negatif meski pasien memiliki virus SARS Cov-2 atau Covid-19 dalam tubuhnya. Hasil ini terjadi karena antibodi IgG dan IgM belum terbentuk walau sudah terinfeksi. Butuh waktu sekitar tujuh hari sampai antibodi muncul.
 

Mudah Mencari Fasilitas Rapid Test di Halodoc

Diluncurkan pada April 2016, Jonathan Sudharta sebagai memrakarsa, berharap Halodoc selalu menjadi salah satu aplikasi yang memberikan solusi lengkap dan terpercaya dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia seperti membeli obat, cek lab, konsultasi bahkan membuat janji temu dengan dokter.

Pada awal penyebaran COVID-19, kurangnya alat rapid test juga bikin deg-deg-an lho. Tapi sekarang gampang banget buat kamu untuk cari info rumah sakit dan paket rapid test Jakarta dengan aplikasi Halodoc yang sesuai dengan kebutuhan.

Gampang banget! Tinggal klik "Rapid Test" aja.

Kamu cukup buka aplikasi Halodoc, lalu klik Rapid Test. Di sana kamu bisa menentukan apakah akan memilih rumah sakit yang paling dekat dari lokasi tempat tinggal atau paket yang paling seuai dengan kebutuhanmu. Gampang banget kan?

Pilih sesuai kebutuhan

Jadi, enggak perlu bingung lagi kan kalau mau cari infromasi mengenai rapid test di Jakarta?

6 komentar untuk "Deg-degan, Ini Ceritaku Saat Rapid Test"

  1. informatif, memang kalau mau tes beginian pasti deg-deg-an yaa.. karena kita ga tau positif atau ga.... hiiii....

    semoga aja kita selalu sehat dan ga sampe tertulat covid-19.

    jadi di Halo doc udah tersedia untuk rapid tesst ini

    BalasHapus
  2. Terima kasih infonya kak bermanfaat sekali, jadi tau macam-macam hasil rapid test. Saya sendiri belum pernah coba, tapi selama ini memang selalu di rumah aja. Stay safe and healthy :)

    BalasHapus