Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Detention (2019) : Lupa Atau Terlalu Takut?

Lahir dari video game horor popular Red Candle Games dari Taiwan, Detention menuai suskes yang cukup besar di Hong Kong, Singapura, Taiwan, Malaysia, dan Korea Selatan.

Sinopsis

Fang menjadi sangat pendiam dan murung setelah ayahnya ditangkap oleh pemerintah. Berkat bimbingan konseling dari Guru Zhang, Fang akhirnya dapat tersenyum kembali. Namun hubungan Fang yang cukup dekat dengan Zhang, ia justru jatuh cinta pada guru tersebut tanpa sadar. Lalu suatu hari, Zhang menghilang.

Fang terbangun pada tengah malam di sebuah ruang kelas yang kosong dan gelap dalam keadaan bingung. Saat akan menuju pintu keluar sekolah, tiba-tiba ia melihat Guru Zhang tengah berjalan menuju aula. Namun saat Fang mencoba mengejar Zhang, lagi-lagi ia hanya menemui ruang kosong dan gelap.

Beruntung Fang kemudian bertemu dengan Wei, seorang murid lain yang mengaku juga tak sengaja tertidur di sekolah. Fang lalu meminta tolong pada Wei untuk menemaninya mencari Guru Zhang.

Saat mereka berdua menyusuri sekolah, rentetan kejadian dan makhluk aneh seolah mengincar nyawa mereka berdua. Fang dan Wei yang penasaran, terus mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun semakin lama, mereka justru menemukan kenyataan akan kejadian pahit yang sebelumnya coba mereka lupakan.

***

Detention menghadirkan horor psikologi yang jujur saja cukup melelahkan. Selain disajikan dengan alur cerita maju mundur dan percakapan yang padat, John Shu juga cukup banyak menyelipkan potongan puzzle yang perlu disusun.

Sayangnya, penonton juga perlu menyiapkan diri untuk terus fokus pada jalan cerita film berdurasi 100 menit lebih ini, karena tak ada pembeda yang jelas antara kejadian masa lalu dalam ingatan para tokoh dan masa kini. Jangan ketinggalan cerita karena berkedip selama 0,01 detik seperti yang saya alami hehehe

Hampir tak ada jumpscare berarti dalam film ini. Alih-alih bergidik ngeri, hantu dalam bentuk di luar kebiasaan justru membuat saya bingung.  Detention mungkin memang sengaja berhemat kala memicu ketakutan penonton dan bergantung pada plot twist di akhir cerita.

Efek CGI di Detention juga tak terlalu istimewa, hanya terbilang lumayan meski buat saya masih agak kasar dan kaku. Belum lagi scoring yang terasa kurang greget. Dasar saja aja yang nakal dan berharap lebih banyak dari Detention lalu terpaksa berakhir menelan kecewa.

Meski rasa penasaran selalu berhasil mendominasi keputusan untuk tetap berada di kursi bioskop dan menyelesaikan sebuah film, namun tak jarang pula ekspetasi berlebihan justru melahirkan rasa kecewa yang berkepanjangan. Tapi untuk menikmati sajian horor dengan cita rasa berbeda, tak ada salahnya menyelipkan agenda untuk menyaksikan Detention setelah pulang kerja.

Posting Komentar untuk "Detention (2019) : Lupa Atau Terlalu Takut?"