Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tarian Lengger Maut : Misteri Desa Pager Alas

Heloowww

Kali ini saya mau ngobrolin film baru dari Visinema yang bekerja sama dengan Aenigma Picture, berjudul Tarian Lengger Maut. Film yang akan rilis pada 13 Mei 2021 ini disutradarai oleh Yongki Ongestu dan bintangi oleh Refal Hady dan Della Dartyan.

Sebagaimana kita tahu kalau Refal Hady  dan Della Dartyan sebagai bintang utama lebih sering terlibat dalam film drama romantis. Seperti Refal Hady yang berperan sebagai suami berkarakter dingin dan cuek dalam Wedding Agreement, atau Della Dartyan yang berperan sebagai pacar cantik dan sukses bikin baper dalam film Love For Sale. Jadi bikin penasaran gimana sepak terjang mereka dalam memainkan peran di film bergenre thriller ini.

Tanpa berlama-lama, langsung aja kita masuk ke ceritanya..

Sinopsis

Film dibuka dengan situasi seorang pria tua berusia sekitar 50 tahun terbaring di atas meja operasi, sementara seseorang lain yang tidak menampakan wajahnya dan mengenakan jubah dokter berwarna hijau, tengah bicara untuk menenangkan sang pria di meja operasi karena sebentar lagi ia akan mendapatkan pembedahan.

Adegan kemudian berlanjut ke warung kopi di desa Pageralas pada siang hari. Dari dalam mobil yang baru saja berhenti, keluar seorang pria muda dengan membawa koran. Pria muda itu adalah Jati, seorang dokter yang membuka praktik di desa Pageralas, ia lalu memesan kopi dan membaca koran yang tadi dibawanya. Pada halaman depan, koran tersebut memuat judul berita tentang kehilangan beberapa pria di daerah Jawa Barat.

Sementara beberapa pria yang sedang ngobrol di warung kopi, tengah membicarakan pertunjukan perdana tari Lengger dari seorang penari muda nan cantik bernama Sukma. Pria-pria itu pun menyarankan agar dokter Jati hadir dalam pertunjukan tari Lengger Sukma yang akan diadakan pada malam hari.

Di tengah keriaan menyambut Sukma yang akan menjadi penari lengger, beberapa pria di Desa Pageralas mulai hilang satu per satu. Termasuk juga Bayu, bocah SD yang juga tinggal bersama Sukma di sanggar tari. Warga desa berharap dengan diangkatnya Sukma menjadi penari lengger yang dianugerahi Indang, juga dapat membawa keberkahan bagi para penduduk Desa Pageralas.

Sukma masih terus melakukan ritual penyempurnaan tari Lengger hingga pada suatu kesempatan, ia mendapat penglihatan yang mengganggu tarian hingga membuatnya pingsan. Sukma pun di bawa ke klinik Dokter Jati, dan disinilah semua misteri itu terkuak.

Ulasan

Menggabungkan kesenian Lengger atau yang biasa juga disebut dengan ronggeng yang merupakan kesenian asli Banyumas, dan sentuhan thriller menjadikan film Tarian Lengger Maut sebagai sesuatu yang unik sekaligus menarik perhatian. Tarian Lengger Maut bahkan juga mengikutsertakan budayawan asli Banyumas untuk mendukung film ini.

Tak seperti kisah Rianto dalam film Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Nugroho yang memilih genre drama, Tarian Lengger Maut seolah ingin mengupas lebih dalam sisi magis dalam Tari lengger. Hal ini terlihat dengan disinggungnya topik mengenai indang (roh lengger yang merasuk dalam tubuh penari Lengger). Jika indang lengger telah masuk ke dalam raga seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Indang juga dipercaya dapat melindungi si pemilik sekaligus juga memberi keberkahan bagi orang lain.

Seperti yang tertulis dalam buku berjudul Lengger Tradisi & Transformasi karya Sunaryadi yang diterbitkan ISI Yogyakarta pada tahun 2000, dijelaskan bahwa :
seseorang yang mendapat indang bisa melakukan tarian lengger dan menembang tanpa belajar. 

Balik lagi ke film Tarian Lengger Maut, berdurasi 70 menit membuat film ini tak memiliki cukup waktu untuk mengulas latar para karakternya dengan lebih dalam. Misalnya bagaimana Jati yang memiliki gangguan kesehatan mental menjalani masa remajanya, atau bagaimana perjalanan Sukma menjadi seorang penari lengger. Hal-hal ini membuat penonton kurang memiliki ikatan dengan para karakter dalam film.

Hal lain yang saya perhatikan dalam film ini adalah gerakan tari Lengger yang dilakukan oleh Della, terasa tak bertenaga dan kurang menjiwai gitu. Jadi kurang menyakinkan kalau dia seorang penari Lengger. Saya juga agak terganggu dengan ketidaksesuaian antara gerak bibir sang sinden saat nembang. Jadi timbul kecurigaan kalau sang sinden hanya tempelan aja, sedang lagunya berasal dari kaset tape yang diletakan tak jauh dari para penari. Belum lagi saya juga masih mencari hubungan antara jalan cerita dengan judul film yang sayangnya tak saya temui sampai akhir.

Adegan Jati membuang mayat dalam kantong ke sungai juga menambah sangsi akan film ini. Terkesan sembrono dan kurang dipikirkan. Ya masa sih mayat tersebut bisa enggak ketahuan sama penduduk? Apalagi sungainya juga enggak seberapa lebar dan dalam.

Lalu obrolan di warung kopi yang sempat menyinggung kecurigaan terhadap penyebab hilangnya beberapa warga desa juga enggak dibahas lebih lanjut. Tidak pula ada ketakutan yang terlihat terhadap teror hilangnya beberapa warga desa. Kegiatan seperti berjalan seperti biasa, bahkan pertunjukan seni Lengger pun masih ramai penonton. Enggak ada satu pun warga yang berinisiatif untuk lapor polisi.

Walau saya masih enggak terima dengan ending film Tarian lengger Maut yang terasa gantung, namun untuk sementara ini saya masih cukup suka sama ide ceritanya. Buat kamu yang penasaran sama filmnya, libur lebaran kali ini boleh banget loh nonton Tarian Lengger Maut di bioskop kesayangan bareng sahabat atau keluarga tercinta yang sama-sama terjebak di kota dan enggak boleh mudik hehehe

Judul : Tarian Lengger Maut

Sutradara : Yongki Ongestu

Rilis : 13 Mei 2021

Produksi : Visinema, Aenigma Pictures

Genre : Thriller

Durasi : 70 menit

Pemain : Refal Hady, Della Dartyan

Rate                : 7/10


Posting Komentar untuk "Tarian Lengger Maut : Misteri Desa Pager Alas"